2 in 5 patients fear pharma supply chain issues pose illness, death risk | Healthcare Asia Magazine
, APAC

2 in 5 patients fear pharma supply chain issues pose illness, death risk

About 75% of APAC patients want more pharmaceutical regulations.

Zebra Technologies released the findings of its Pharmaceutical Supply Chain Vision Study on 22 November. It revealed patients' distrust of the medications they are receiving and segments within the pharmaceutical supply chain, including the entities who manufacture, distribute, prescribe, and dispense drugs. 

The study revealed 43% of patients worldwide fear illness or death could result from contaminated or tainted medications without supply chain improvements. It also showed patients expect drug manufacturers to disclose how their medications are manufactured or handled (81%) and transported or stored (82%).

In the Asia Pacific region, around 75% of patients say more regulation of pharmaceuticals is needed, and 95% of decision-makers say better cooperation between government agencies and pharmaceutical industry companies are needed to protect patients, the highest of any region.

Southeast Asia Sales Vice President Christanto Suryadarma said, "It is crucial for manufacturers, government agencies, pharmacies and healthcare providers to work hand-in-hand to win consumers' trust in the supply chain."

Zebra's Pharmaceutical Supply Chain Vision Study studied a global audience of over 3,500 patients and pharmaceutical industry decision-makers to evaluate perceived supply chain stability, gauge supply chain responsibility and trust in its entities, and identify needs for improving supply chain visibility and transparency.

Follow the link s for more news on

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.