Pharma firms may turn to Indonesia as alternative source of raw materials | Healthcare Asia Magazine
, Indonesia

Pharma firms may turn to Indonesia as alternative source of raw materials

A US pharma firm is planning to move its production base to Indonesia from China.

Indonesia could stand to benefit from the disruptions in global supply chains of pharmaceutical raw materials amidst speculations that some companies are looking to move out of China and seek alternative production bases, according to a note by Fitch Solutions.

A number of emerging markets with developed industrial sectors and low labour costs have emerged as options for firms planning to move out of China. According to Indonesian Health Minister Terawan Agus Putranto, “the outbreak has created an opportunity to boost local production of pharmaceuticals and expand the use of local inputs in the manufacturing process.”

Around 90% of the raw ingredients used by pharma companies in Indonesia are imported, with China supplying about 60%. In light of this, the Indonesia Chamber of Commerce and Industry estimated that the country’s pharma firms were operating around 55-60% capacity in May due to supply chain disruptions.

Further, the Indonesian government is in talks over the possibility of offering a new production base to US-controlled pharma firms that wish to move factories out of China, according to Coordinating Maritime Affairs and Investment Minister Luhut Pandjaitan.

Already, media reports in mid-May revealed that state-owned Kawasan Industri Wijayakusuma industrial park, in Central Java, was preparing to house a US pharma firm planning to relocate from China. The project was reported to be in regional spatial planning stages.

However, the country’s red tape problem could dissuade such investment. Indonesian Pharmaceutical Association chairman, Tirto Koesnandi, stated that an unsupportive regulatory framework and high wages could deter investors from setting up operations in the country.

Moreover, Fitch noted that Indonesia’s regulatory environment will remain highly challenging for drugmakers. The Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA) and its member companies highlighted in a report some concerns with the country’s discriminatory intellectual property regime and forced localisation requirement.

In addition, Indonesia ranked 73rd on the World Bank's Ease of Doing Business Index in October 2019. This could also discourage investors, as neighbouring Malaysia and Thailand fared better in 12th and 21st position, respectively.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.