Deteriorating drug pricing environment concerns Japan's pharmas | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

Deteriorating drug pricing environment concerns Japan's pharmas

The government plans to impose another price cutting mechanism in April 2020.

The environment for Japan’s drug pricing and reimbursement has significantly deteriorated over the last few years, particularly between 2018 and 2019, said a report by Fitch solutions.

Over the past two years, the Central Social Insurance Medical Council (Chuikyo) has approved a number of new pricing cutting efforts that have significantly undermined Japan’s pro-innovation environment.

Japan imposed its first out-of-cycle price cuts on pharmaceuticals in 2019 in conjunction with the increase of the consumption tax from 8-10%. On top of this, the Japanese government has announced that another price cutting mechanism will be imposed in April 2020, amidst evidence that costs of medicines are under control.

Member companies of the Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA) have also raised concerns on the lack of predictability in the Japanese marketplace, according to PhRMA’s special 301 report.

Changes to the pricing rules such as huge seller repricing and optimal use guidelines have been imposed without meaningful stakeholder involvement by the Japanese government, said the report. As such, there is reduced transparency of the drug pricing system in Japan, noted PhRMA.

PhRMA also said that another issue of concern is the stated intention by the Japanese government to move from the current biennial price revision system into an annual revision system. Furthermore, the Japanese government has indicated that it plans to implement a new Health Technology Assessment in Japan by early 2019 for the sole purpose of repricing patented medicines.

Such undecided elements of the reform continue to make the Japanese market highly unpredictable, noted the PhRMA report.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.