India pharma industry to hit over $38b by 2022 | Healthcare Asia Magazine
, India

India pharma industry to hit over $38b by 2022

The government is urged to create a research ecosystem that will support the sector's growth.

The Indian pharmaceutical industry is expected to grow from $31b in 2018 to more than $38b by 2022, although the government is urged to create a research ecosystem that will support the transition to a market specialising in innovative drugs from one specialising in small molecule generics, reports data and analytics firm Global Data.

“Looking at the current scenario within the Indian pharma industry, an increase of funding alone cannot be considered enough to create innovation,” Dr. Peter Shapiro, Senior Director of Drugs and Business Fundamentals at GlobalData, said in a report.

According to the report, majority of the top 20 generic companies by revenue are headquartered in India. This includes Lipaglyn, the first innovative drug launched by Indian company, Zydus Cadila in 2014.

However, some novel Indian-manufactured drugs fail to be approved abroad. 

“Indian companies’ lower spend on research and development (R&D) have prevented them from making an impact in the innovative drug market,” added Shapiro.

“It is good to have non-dilutive funding to bridge the gap in the drug discovery process. However, innovation growth will also depend on various factors such as industry-academic collaborations, availability of highly skilled talent, innovative science, and additional incentives provided by the government through policy reform,” he adds.
 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.