7 in 10 Singapore women worry about affordable healthcare after retirement | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

7 in 10 Singapore women worry about affordable healthcare after retirement

2 in 5 of them are either not checking how much they've put in for retirement or have no contributions at all.

About 74% of Singapore working-age women are concerned about their ability to pay for their own care or medical bills when they reach retirement, making them more worried compared to their global peers (60%), an HSBC study found.

“With better healthcare and longer life expectancy, for many, retirement planning will need to consist of over 30 years of living and medical expenses, Deepak Khanna, Head of Wealth Development, HSBC Bank Singapore said. “Recognising the costs of ageing, and making plans for them sooner rather than later, is the first step towards a rewarding retirement.”

Moreover, the study noted that although women in Singapore have better access to education and the workforce than their global counterparts, 6 in 10 echoed their fear about being unable to afford basic necessities such as food and daily essentials upon retirement.

According to HSBC, this is in relation to the study’s finding that 2 in 5 working-age women in Singapore are either not checking on how much they have put aside for retirement or have not made contributions at all. This is higher compared to the 3 in 10 men who are experiencing the same position.

“With greater income potential than ever before, Singapore women should feel more financially secure than their global peers,” Mr Carlos Vazquez, CEO, HSBC Insurance Singapore commented. “Yet, many still worry about their retirement or feel they lack the knowledge to adequately manage their own finances.”

The study employed the views of 14,405 respondents from across 16 countries and territories, of which 1,018 came from Singapore.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.