Mobile health monitoring apps rake in billions as Asian users surge | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

Mobile health monitoring apps rake in billions as Asian users surge

Blood pressure monitors are the biggest winners.

The region’s mobile health market will grow at a breakneck pace in coming years as more Asian users fall prey to lifestyle-based diseases, a new report revealed.

According to Allied Market Research, the Asia Pacific mHealth market will grow at a compound annual growth rate (CAGR) of 35.8% from 2015-2020. The sector was valued at $2.3 billion in 2014.

“This growth is primarily driven by active government initiatives and the rising adoption of smartphones in Asia-pacific region. Presently, the market is witnessing a resurgence due to the increasing disposable incomes and the growing adoption of mobile phones. Moreover, a similar trend is observed in developing countries like India and Indonesia. However, factors such as consumers affordability, access to healthcare services and inaccuracy in results arising from discrepancies in devices would limit the growth of the market,” the report noted.

Amongst the key growth drivers are China and India. Both countries has an approximate diabetes count of 150 million patients, and the need for regular health monitoring and treatment would be addressed by launch of smartphone-based medical devices.

The market is segmented into devices, services, application, stakeholders and geography. At present, the blood pressure monitors segment holds a dominant share; however, the blood glucose meters segment is estimated to register the fastest growth in the Asia Pacific mHealth devices market.

“The growing prevalence of lifestyle diseases such as diabetes, obesity, hypertension, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and obstructive sleep apnea (OSA), in Asia Pacific region, creates an impending need of technologically advanced platforms for the prevention and treatment of these diseases,” the report said.
 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.