Cambodia's universal healthcare programme crippled by lack of funds | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

Cambodia's universal healthcare programme crippled by lack of funds

The country cannot rely on foreign aid nor its national revenues to sustain the programme.

Cambodia’s plan to roll out a universal healthcare programme for its growing population is expected to be bogged down by issues on financing, according to BMI Research. 

Building on the existing Community Based Health Insurance Scheme, the country is planning to implement a universal healthcare programme by 2025.

It has also moved towards the development of a comprehensive social health insurance (SHI) system which includes SHI for formal sector employees, health equity funds (HEF) for the poor and voluntary health insurance for non-poor, informal sector.

Despite the commendable effort, BMI Research notes that financing the scheme will remain a challenge as the country cannot rely on foreign aid to fund its national healthcare programmes like it does with the HEF.

Relying on government coffers is also unlikely as the country spends a measly 5.7% of its GDP on healthcare as of 2014, according to the World Health Organisation.

Also read: Indonesia healthcare spending to balloon to $47.1b by 2022

“Whilst the country's strong economic growth does provide scope for higher healthcare spending, it will not be able to meet the cost requirements of universal coverage,” BMI Research said in a report.

The country also has the lowest number of doctors in Asia Pacific, at just two per 10,000 people, which puts it behind other low income markets like Bangladesh and Myanmar who have three and six doctors per 10,000 people.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Kejeniusan dalam ‘SuperApps’ untuk perawatan kesehatan adalah akses dan jangkauan

Rumah sakit yang merangkul digitalisasi tetap unggul dalam layanan kesehatan.

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

Healthway Cancer Care Hospital memajukan perawatan holistik dengan harga yang wajar

Rumah sakit mengharapkan program kualitas dan kelangsungan hidup yang melayani keseluruhan perjalanan pasien.

MakatiMed menuju perawatan bedah presisi dengan sistem robotik Da Vinci Xi

Teknologi ini memungkinkan teknik invasif minimal dalam bidang urologi, hepatobilier, kardiovaskular, toraks, kebidanan dan ginekologi, serta bedah umum.

Indonesia memperluas dukungan solusi kesehatan menggunakan AI

Kolaborasi dengan Google Cloud sejalan dengan cetak biru pemerintah untuk transformasi kesehatan digital.

Indonesia merancang rencana induk untuk pengembangan kesehatan terpadu

Rencana induk sektor kesehatan negara (RIBK) selaras dengan mandat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

The Medical City membuka jalan bagi integrasi AI dalam layanan kesehatan lokal dan penelitian dengan Lunit

AI telah diintegrasikan ke dalam layanan mamografi dan rontgen dada di jaringan rumah sakit ini.

Mayapada Healthcare Group meraih prestasi besar di Healthcare Asia Awards 2024

Pendekatan holistik yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut mendorongnya maju dan menjadi standar industri.

Rumah Sakit Kanker Dharmais meraih dua kemenangan di Healthcare Asia Awards 2024

Sumber daya manusia yang kompeten, layanan, fasilitas, dan infrastruktur unggul membantu rumah sakit memberikan perawatan pasien yang sangat baik.